intro..

Saya dedikasikan blog ini kepada :

Hidup saya yang berantakan…

Ornag-orang yang telah membuatnya berantakan…

Dan, orang-orang yang telah saya buat berantakan…

Tanks..thanks again.

Selasa, 17 Januari 2012

tentang EVERY DEAD THING



                             Tentang NovelEvery Dead Thing
( John Connoly )

Oleh : Nikki Agnez

“ Aku membunuh karena aku bisa”

Novel ini dirilis tahun 1999 di Great Britain/Inggris. Diterjemahkan kedalam bahasa indonesia oleh Barokah Ruziati dan kemudian dirilis di indonesia tahun 2011. Memang sungguh waktu yang lama dari terbitnya novel versi original. Ini seperti ketika kita di indonesia menemukan novel ini berada di rak new release toko buku dan saat itu pula orang-orang di negara asal buku ini sudah bosan membicarakan buku yang beberapa tahun silam sangat mereka puja dan memberi inspirasi. Setidaknya seperti itulah yang saya fikirkan. Mengingat betapa lamanya jarak waktu novel ini dirilis antar dua negara. Saya tidak tau apakah ini hanya terjadi di indonesia, atau karena ketebalan novel ini (543 halaman) sehingga membuat Barokah Ruziati membutuhkan waktu yang (sangat) lama untuk menyelesaikannya. Padahal saya perhatikan novel-nivel lainnya tidak berjarak begitu lama antara rilis di negara asalnya dan waktu ketika novel itu berada di list rak buku new release . setidaknya masih dalam tahun yang sama.

“ Seperti panggung tragedi balas dendam yang mengerikan.
Dimana Darah menggemakan Darah “

Cerita dimulai dengan sebuah Prolog tentang pembunuhan istri dan anak tokoh utama Charlie Parker. Pembunuhan yang sangat tidak berperikemanusiaan itu sangat membuat charlie parker terpukul. Ditambah lagi tragedi pembunuhan itu terjadi belum lama setelah dia dan istrinya Susan bertengkar dan Charlie meninggalkan rumah. Di tengah rasa bersalah yang terus menghantuinya, Charlie yang seorang mantan detektif NYPD di minta oleh temannya untuk memecahkan sebuah kasus dan melacak seorang gadis yang hilang. Padahal charlie tidak tau apa-apa tentang gadis yang yang dicarinya : Chaterine Dameter. Sampai Charlie dibawa ke jantungnya sebuah kejahatan yang terorganisir. Sebuah pembunuhan anak-anak yang warga dan polisi setempat mempercayai bahwa kasus ini telah ditutup beberapa tahun yang lalu. Ternyata sang dewa pembunuh ; Adelide Modine. Masih hidup dan menutup identitas kejahatannya dengan melakukan penyamaran. Walaupun seorang mantan detektif Charlie membuktikan kulitas dirinya melalui kasus Adelide yang telah terkubur selama 50 tahun bersama kebohongan dan kelicikannya. Unsur-unsur intrik dan kelicikan sangat banyak sekali terdapat dalam kasus adelide modine ini sehingga kita akan diberikan kejutan-kejutan di dalam jalan ceritanya.
Pada akhir cerita novel ini terdapat sebuah Epiolog yang menceritakan bagaimana kehidupan Charlie setelah menyelesaikan semua kasusnya yang berakhir mengejutkan. Sang pembunuh yang telah menewaskan susan dan jennifer (istri dan charlie), Tee Jean, Florence, dan si Peramal tua yang tinggal di rawa-rawa Lousiana : Tante marie yang bisa mendengar suara-suara orang-orang mati korban pembunuhan yang di lakukan orang yang disebut  si pengembara. Penyelidikan charlie di bantu oleh tiga orang temannya : Angel, louis, Rachel mengalami kebuntuan saat orang-orang yang berperan dan ikut andil dalam kasus ini mati terbunuh.seperti morphy dan istrinya, David Fantenot dan Remarr yang mati menggenaskan akibat menjadi saksi pembunuhan tersebut dengan tidak sengaja. Sang pembunuh ini tidak hanya menghabiskan nyawa korbannya dengan cara biasa. Dia membunuh korbannya melalui cara-cara yang terdapat dalam kitab hanoks dan beberapa lukisan karya Estienne.Pembunuhan dengan cara penyiksaan terkejam yg pernah saya ketahui. Kepada korbannya, sipengembara memasukan cairan ketamine kedalam tubuh mereka sehingga ketika melakukan mutilasi atau ketika si pengembara menganatomi korbanya, si korban tetap hidup dan bisa merasakan setiap percik kesakitan di setiap inci tubuhnya. Dia menguliti wajahnya, menguliti kulit bagian vitalnya dan mengeluarkan isi perutnya, kemudian meninggalkan korban dengan posisi-posisi yang dilihatnya dalam karaya Estienne. Sipenegembara ini mengaggap bahwa dirinya adalah setan. Itu terlihat dari kata-katanya yang sama dengan kata-kata setan ketika di tanya mengapa mereka (setan) di usir dari surga.“ Dosa kita bukanlah karena takabur. Tetapi karena mendamba kemanusiaan “ (hal. 142)
Pada saat-saat terakhir diceritakan pertempuran Charlie dengan si Pengembara yang ternyata adalah Sahabatnya bernama Woolrich, seorang anggota FBI yang mempunyai karir cemerlang. (ini menguatkan opini saya bahwa didunia gelap seperti itu tak akan pernah ada persahabatan dan cinta).
Ketika membaca novel yang bergenre Thriller. Jangan berharap akan menemukan sesuatu yang indah dan menyenangkan akan terdapat dalam ceritanya. Semuanya hanya bercerita tentang kesakitan, kekejaman, pembunuhan, kengerian, ketakutan dan semacamnya. Khususnya dalam novel ini, cinta yang kita anggap sesuatu yang indah didalam ini beralih menjadi sesuatu yang hina dan mengerikan dalam pandangan pembunuhnya. “pada cara mereka dibunuh, cinta direndahkan sebagai contoh bagi para pecinta lain tentang kesia-siaan cinta itu sendiri”. (hal. 494) dan “Dengan kematian orang lain dia memberikan peringatan tentang kematian kita semua dan kesia-siaan cinta dan kesetiaan”(hal. 495).
Novel ini memang tidak membahas tentang kesia-siaan cinta secara mendalam dan mendetail. Tetapi pemikiran si pengarang yang dituliskan melalui pandangan pembunuhnya tentang cinta itu sendiri sangat menarik dan memberikan kesan dan pesan tersendiri bagi pembacanya. selebihnya melalui novel ini ( dan kebanyakan novel thriller lainnya ) kita diperlihatkan tentang kenyataan di balik dunia yang seperti kita tonton di film “shopahollic”. Betapa dunia gelap seperti itu terdapat disekeliling kita dan nyata. Dunia yang keras dan dihuni oleh orang-orang keras pula. Dan di dunia seperti itu nyawa seseorang bukanlah menjadi sesuatu yang berharga lagi. Pesahabatan dan cinta tidak pernah ada dalam dunia yang seprti itu dan bisa dikatakan hal yang mustahil dan hanya akan menjadi tertawaan bagi malaikat maut yang merajai dunia gelap seperti itu. Tidak akan pernah ada keseimbangan dan keadilan yang seadil-adilnya “dikehidupan sekarang kita mendapat hukum, dikehidupan mendatang barulah kita mendapat keadilan” (hal. 163).
Dari sifat-sifat pembunuh yang terdapat di novel ini. Di antaranya adalah derdapat intrik, kelicikan dan kekejaman yang menggambarkan realita kehidupan yang terjadi pada saat sekarang. Kita tidak hanya berdampingan dengan dunia gelap seperti ini. Akan tetapi, kita juga hidup didalamnya. Bernafas dan bergantung darinya. Dan secara tidak langsung, kadang kita juga terlibat didalamnya “kita semua ikut serta, entah ingin ataupun tidak”. (hal. 496). Juga mereka seperti teroris yang menyerang langsung kehati setiap orang yang melihat korban mereka agar dapat mempelajari tentang kefanaan dan kesia-siaan hidup itu sendiri. ”Dia memberikan pelajaran kepada kita tentang kefanaan”.(hal. 448), “ kita melihat kefanaan diri hanya dari pemandangan kefanaan orang lain” (hal. 453).


Every Dead Thingquotations
-John Connoly-

*      “ Seperti panggung tragedi balas dendam yang mengerikan. Dimana darah menggemakan Darah” (hal.14)

*      “ Masalalu seperti jerat. Dia membiarkanku bergerak sedikit, memutar, belok. Tapi akhirnya masalalu menyeretku kembali” (hal. 49)

*      “ Bagaimana dengan hidup ?”
“ Sama seperti biasanya, dibungkus pita merah dan di hadiahkan ke orang lain” (hal.51)

*      “Bengkel Willie terletak disebuah lingkungan yang sudah susah payah melawan ketuaan” (hal. 98)

*      Sciotta adalh pisau yang terbungkus daging. Instrumen kesakitan berbentuk manusia. Sang ahli bedah, sekaligus pisau bedahnya.” (hal. 127)

*      “ Hanya lelaki pintar yang mencari gadis itu. Hidup atau mati, gadis itulah kucinya” (hal. 133)

*      “ Bahkan lalatpun iri dengan kemampuan Hansen dalam membaui mayat”( hal. 134)

*      “ Bajunya merupakan tipuan yang dia buang saat dia kembali kesosoknya yang setani” (hal. 269)

*      “Adelide Modine sedang menutupi jejaknya sebelum menghilang di kegelapan lagi” (hal. 268)

*      “Para pembunuh itu adalah penyiksa, pemerkosa dan orang-orang yang mengalami disfungsi yang telah menyeberangi batas” (hal. 375)

*      “ Ini tindakan orang yang sudah kehilangan akan sehat dan tenggelam dalam dunia gelap diremangi jilatan api tempat yang membutakan mata dengan darah” (hal.389)

*       “ DOC ( Anjing Bassed Hound )...
... “ kadang-kadang dia mendeking kecil ( saat tidur pulas_nikk’s improv) karena bermimpi, mimpi anjing” (hal. 395)

*      “Aku tidak lapar. Aku akan kerja, lalu minum 2 pil tidur. Dan mencoba tidur tanpa bermimpi” (hal. 410)

*      “ Tidak pernah kukira aku akan mencari hantu di rawa-rawa pada hari liburku” (hal.424)

*      “ Lionel Fantenot bukanlah tipe orang dengan saluran airmata yang berkembang baik” (hal. 442)

*      “ Si Pengembara ini telah menulis sejarahnya sendiri. Menawarkan gabungan antara ilmu dan seninya untuk membuat catatannya sendiri yang mortalitas, menciptakan neraka dalam hati manusia” (hal. 454)

*      “ Lelaki berwajah garang bercampur dengan perempuan-perempuan kejam dan siapapun yang tidak membawa senjata dan salah belok kesini. Maka dia pasti menyesal”. (hal. 463)

*      “Temanmu?, kalau ya, kau pasti lebih kesepian dari yang ku kira”. (hal. 464)

*      “ Fakta bahwa kau bersiap melakukan semua ini adalah indikasi matinya dirimu dari malam” (hal. 467)

*      “ Dia sudah tidak menganut nilai kemanusiaan dan empati. Cerita dan duka, dalam jubah merahnya yang berkilat dia terliaht seperti luka didalam jalinan ruang dan waktu” (hal. 481)

*      “ Aku merasa lelah dan muak melihat darah” (hal. 483)

*      “ Pada cara mereka dibunuh. Cinta derendahkan sebagai contoh bagi para pecinta lain tentang kesia-siaan cinta itu sendiri” (hal. 494)

*      “ Dengan kematian orang lain, dia memberikan peringatan tentang kematian kita semua dan kesia-siaan cinta dan kesetiaan” (hal. 495)

*      “ Kau tidak bisa menggertak seseorang yang tidak memperhatikan” (hal. 496)

*      “ Seakan-seakan sebuah cadar tersingkap menjelang ajalku. Memperlihatkan kekosongan dan kedinginan dibaliknya” (hal. 540)

*      “ Ini seperti mengulang namamu lagi dan lagi dan lagi di dalam kepalamu. Hingga namamu hilang di dalam familiaritas. Dan kau mulai meragukan identitasmu sendiri”. (525)

*      “ Cara modern untuk melakukan pembedahan anatomi didepan buplik”. (hal. 526)

*      “ Kenapa kau membunuhnya ?”
“Karena aku bisa”. (hal. 531)

*      “ Tetapi yang akan kita ciptakan ini adalah Anti-Kebangkitan. Kegelapan terbuat dari daging”. (hal. 534)

*      “ Kau tidak akan kembali dari kematian. Dan satu-satunya dosa dari penyebab kematianmu adalah dosamu sendiri”. (hal. 535)

*      “ Aku membutuhkan rasa sakit ini. Aku membutuhkannya untuk melawan efek Ketamine” (hal. 536)